CAFE BUDAYA GEMA FAJAR

Selasa, 26 Agustus 2014

TEROMPAH DI TANAH KERBALA

Ada sebuah rumah beratapkan
pelepah dan reranting kurma. Di dalamnya bermukim ratapan dan duka,
kain koyak dengan genangan darah dari liang luka
bintang-gemintang telah runtuh, rembulan padam!
Kelak, seorang musafir tua akan berkunjung demi kerinduannya
pada yang dijunjung, kemudian ia akan berkata:
“Manakah jasad Sang Bintang yang membuat
air mataku berlinang?”
Tetapi, kini rumah sederhana itu sunyi. Kecuali burung-burung
yang merajut sarang di atap rumah.
Sementara, matahari redup di cakrawala
bagai siluet kematian di padang tandus Nainawa.
Ketika bumi mengirim rintihan dan jerit ke angkasa
langit pun terbelah, menyambut para syuhada ke
puncak sorga.
:
Sebilah pedang dan terompah tergeletak tanpa tuan
di tanah Kerbala.

Bogor, 18 Agustus 2014
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates