CAFE BUDAYA GEMA FAJAR

Kamis, 02 April 2015

RENUNGAN MALAM LEBARAN


Kusaksikan laut menjelma kubangan api
dan bumi berkobar seperti matahari: mengapa justru gelap yang terjadi?
Namun, Kau memadamkannya sebelum beranjak pergi
padahal, Nur-Mu lebih Maha Berderai
dan Kauhalau kegelapan umat seperti perisai.

Lalu di suatu negeri umatMu Kau uji
mereka takpernah bersembunyi
saat mengibarkan panji-panji Illahi
padahal mereka pemuda-pemudi yang
berpuasa di bulan suci.

Lalu di suatu negeri lainnya lagi:
terkenal subur dan makmur
tapi menjadikan nikmat sebatas makan dan tidur.
mereka mengharapkan syafaat
padahal enggan bahu-membahu menjadi muslim yang erat
dan kaum takfiri sibuk dengan agenda memecah belah umat:
ternyata kami belum memenangkan pertempuran bahkan
dengan hawa nafsu kami sendiri.

Mungkin, Fajar telah kehilangan Fitri
sebab ia telah berlalu pergi sekalipun abadi dalam
sebuah puisi elegi.
Namun Nur-Nya senantiasa memancar
bagai gelora api yang berkobar.


Bogor, 29 Juli 2014
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates