CAFE BUDAYA GEMA FAJAR

Selasa, 26 Agustus 2014

CITRA


Dalam KBBI, citra adalah rupa/gambar/gambaran/kesan mental atau bayangan visual. Pencitraan memberikan daya magis bagi yang melihatnya. Ini bukanlah hal yang baru, sebab sudah dilakukan oleh pemimpin bangsa-bangsa dunia pada masa lampau. Itu artinya, mereka mau tidak mau harus memanfaatkan kekuatan seni. 

Bagaimana para pemimpin masa lalu menciptakan teknik visual yang amat berpengaruh?

Gambar 1: Foto Bung Karno pidato di tengah lautan massa. Para penasihatnya tahu bahwa semua bergantung pada cara Bung Karno tampil di tengah rakyat. Bung Karno butuh citra simbolik untuk meyakinkan rakyat Indonesia: Topi kopiyah hitam ala Melayu dan setelan baju safari empat kantong. Pesannya: bahwa dialah pemimpin besar revolusi, dialah pemimpin kuat, tapi juga dekat dengan rakyat, dan dialah pemimpin dengan kepribadian nasional..
Mungkin tanpa disadari, metode dan teknik ini bukan berasal dari dunia modern. (Lihat gambar berikutnya)

Gambar 2: Mosaik dinding dari Pompeii, mencitrakan Alexander the Great dari Macedonia menyerang ke tengah pertempuran: matanya terarah pada musuh lamanya, memimpin pasukan, dan dengan tombak di kanan. Kita akan mendapat pencitraan seorang pemimpin negeri sekaligus hulubalang di medan perang.

Gambar 3: Lukisan S.Soedjojono. Sultan Agung dari Mataram bersama para punggawa keraton, mempersiapkan penyerbuan ke Batavia tahun 1628. Ia mengenakan rompi, keris dengan warangka/sarung keris model Gayaman, dan batik parangrusak. Batik parangrusak dan penggunaan keris dengan warangka Gayaman, mencitrakan si pemakainya dalam keadaan siap berperang. Efek psikologis bagi yang melihatnya, akan menangkap pencitraan seorang raja Jawa yang tangguh, berwibawa, dan setiap perintahnya dipatuhi.

Gambar 4: Mosaik dinding/relief Darius di ibukota kekaisaran Persia, Persepolis. Menggambarkan citra Darius sebagai sosok pemimpin yang dihormati. Konon, seluruh kerajaan di dunia takluk pada kemaharajaan persia di tangan Darius. Relief ini menggambarkan tiga orang raja dari belahan dunia yang berbeda menghadap Darius dan memberikan kekayaan/upeti dari hasil bumi negerinya masing-masing.

:
Sekali lagi, kesenian pun dipakai sebagai alat politik para pemimpin. Salam.


3 Agustus 2014
 

 
 
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates