-
Februari 1830: Pangeran Dipenegoro (Raden Ontowiryo) diajak berunding
oleh Markus de Kock. Namun, Sang Pangeran menolaknya lantaran tidak mau
berunding selama bulan puasa.
- Idul fitri, 28 Maret 1830: diadakan perundingan (jebakan Markus de Kock). Ternyata, bukanlah perundingan melainkan jebakan yang membuat Pangeran Diponegoro ditahan Belanda (lihat lukisan Raden Saleh di atas)
- 8 April 1830: tiba di Jakarta dan ditahan di penjara bawah tanah Stadhuis (kini Museum Sejarah Jakarta/Fatahillah)
- 3 Mei1830: dari pelabuhan Batavia diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado. Di Manado, beliau ditahan di benteng Amsterdam (4 tahun)
- Tahun 1834: Pangeran Diponegoro dipindah ke benteng Rotterdam (Makassar), hingga wafatnya di sana pada 8 Januari 1855 (pada usia 70 tahun).
Lukisan Raden Saleh Berjudul "Penangkapan Diponegoro"
- Idul fitri, 28 Maret 1830: diadakan perundingan (jebakan Markus de Kock). Ternyata, bukanlah perundingan melainkan jebakan yang membuat Pangeran Diponegoro ditahan Belanda (lihat lukisan Raden Saleh di atas)
- 8 April 1830: tiba di Jakarta dan ditahan di penjara bawah tanah Stadhuis (kini Museum Sejarah Jakarta/Fatahillah)
- 3 Mei1830: dari pelabuhan Batavia diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado. Di Manado, beliau ditahan di benteng Amsterdam (4 tahun)
- Tahun 1834: Pangeran Diponegoro dipindah ke benteng Rotterdam (Makassar), hingga wafatnya di sana pada 8 Januari 1855 (pada usia 70 tahun).
Lukisan Raden Saleh Berjudul "Penangkapan Diponegoro"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar